Jayapura - Universitas Terbuka (UT) Jayapura menggelar Temu Wicara bersama Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UT, Prof. Dr. Paken Pandiangan, serta Seminar Akademik dalam rangka Wisuda Daerah Program Pascasarjana, Sarjana, dan Diploma Tahun 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Aston Jayapura, Papua, Jumat (22/8/2025).
Acara yang dibuka langsung oleh Prof. Paken Pandiangan ini mengangkat tema “Papua Emas 2045: Menyiapkan Generasi Cerdas, Kreatif, dan Berkarakter untuk Membangun Papua Unggul melalui Pendidikan Terbuka dan Inovatif.”
Hadir sebagai narasumber, Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu (LP2M) Universitas Cenderawasih, Prof. Dr. Happy Lumbantobing, M.Si.
Dalam sambutannya, Prof. Paken menegaskan bahwa UT mungkin belum menjadi universitas terbaik di Indonesia, namun hingga kini tercatat sebagai perguruan tinggi terbesar.
Saat ini UT memiliki sekitar 1,7 juta mahasiswa aktif maupun nonaktif, serta telah meluluskan hampir 3 juta alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan di 54 negara dunia.
"Ini merupakan kebanggaan bagi kita semua. Kehadiran UT adalah fasilitas pemerintah pusat bagi masyarakat yang tidak dapat menempuh pendidikan di perguruan tinggi konvensional," ujarnya.
Ia menjelaskan, setiap tahun lulusan SLTA di Indonesia mencapai ratusan ribu siswa. Namun jumlah tersebut tidak seluruhnya dapat ditampung oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang terbatas. Karena itu, UT hadir untuk memberikan kesempatan luas bagi mereka melanjutkan pendidikan tinggi.
Berbeda dengan perguruan tinggi lainnya, UT tidak menerapkan seleksi penerimaan mahasiswa. Siapa pun warga Indonesia dapat menempuh pendidikan di UT, termasuk masyarakat di pelosok negeri maupun pekerja aktif, seperti guru dan pegawai, yang tidak mungkin meninggalkan tugasnya.
"Artinya, pemerintah memberi ruang seluas-luasnya kepada seluruh rakyat Indonesia yang mau kuliah. Inilah mandat besar yang diemban UT," jelasnya.
Pada kesempatan itu, ia juga berpesan kepada para calon wisudawan dan wisudawati agar setelah lulus dapat bekerja dengan tulus, meningkatkan kreativitas, serta mengasah keahlian sesuai bidang masing-masing. Dengan demikian, cita-cita Papua Emas 2045 dapat diwujudkan melalui pendidikan terbuka dan inovatif.
Menurut Prof. Paken, kehadiran Prof. Happy Lumbantobing sebagai narasumber seminar akademik sangat tepat. Hal itu lantaran ia dinilai memahami kondisi Papua dari berbagai aspek, baik pembangunan, ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga sosial budaya.
"Semoga apa yang disampaikan narasumber menjadi pedoman bagi para lulusan untuk meraih masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (CO)
Sumber : Ceposonline.com