
Asmat, Papua Selatan - Suasana penuh harapan menyelimuti masyarakat Kabupaten Asmat, Papua Selatan, saat Sentra Layanan Universitas Terbuka (Salut) Blessing Asmat resmi dibuka pada Jumat (26/9/2025). Peresmian yang berlangsung di Jalan Zegward, Distrik Agats ini dihadiri Asisten III Setda Kabupaten Asmat, Riechard Mirino, yang mewakili Bupati Asmat. Kehadiran layanan ini diharapkan menjadi pintu baru bagi masyarakat Asmat untuk memperoleh akses pendidikan tinggi yang lebih mudah dan merata.
Dalam sambutannya, Riechard menyampaikan rasa terima kasih sekaligus apresiasi kepada Universitas Terbuka (UT) Jayapura yang telah menghadirkan Salut di Asmat. Ia menekankan bahwa pendidikan adalah kebutuhan mendasar yang tak bisa ditunda.
“Pendidikan sangatlah perlu, dan kita harus memberikan pendidikan kepada anak-anak ini” ujar Riechard.
Menurutnya, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Asmat tidak dapat dilepaskan dari peran pendidikan. Kehadiran UT melalui Salut dinilai strategis, karena bukan hanya memberi kesempatan bagi para lulusan SMA untuk melanjutkan studi, tetapi juga mendorong para aparatur sipil negara agar terus mengembangkan kapasitasnya. Dengan begitu, pembangunan di daerah dapat berjalan lebih cepat dan merata.
Direktur UT Jayapura, Fajar Rahmadhani, menegaskan komitmen kampusnya untuk menghadirkan pendidikan hingga ke pelosok Papua. Ia menyebutkan bahwa saat ini sudah ada empat kabupaten di Provinsi Papua Selatan yang memiliki kantor Salut sebagai pusat layanan.
“Melalui Salut di Kabupaten Asmat, kami berharap pendidikan sampai kepada masyarakat,” kata Fajar.
Tak berhenti sampai di situ, UT Jayapura juga akan menjalin kerja sama resmi dengan Pemerintah Kabupaten Asmat melalui penandatanganan nota kesepahaman. Fajar menuturkan, langkah ini akan difokuskan pada pengembangan sumber daya manusia di wilayah Asmat agar masyarakat bisa lebih siap menghadapi perubahan dan tantangan pembangunan ke depan.
Lebih dari sekadar pembukaan layanan, kehadiran Salut Blessing Asmat sejalan dengan semangat global Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam memastikan pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua kalangan (SDG 4). Upaya ini bukan hanya memperkecil kesenjangan pendidikan (SDG 10) antara kota besar dan daerah terpencil, tetapi juga memperkuat kemitraan antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah demi tercapainya pembangunan yang inklusif (SDG 17).
Hadirnya Salut Blessing Asmat menunjukkan bahwa pendidikan kini semakin dekat dengan masyarakat, tanpa terkendala jarak maupun keterbatasan infrastruktur. Akses belajar yang sebelumnya terasa jauh kini terbuka lebar, memberi peluang yang sama bagi anak-anak muda di Asmat untuk meraih mimpi setinggi mungkin. Di sisi lain, keberadaan Salut juga memberi ruang bagi masyarakat dewasa yang ingin terus belajar dan meningkatkan keterampilan agar dapat berkontribusi lebih besar bagi daerahnya.
Universitas Terbuka sejak awal berdirinya dikenal sebagai kampus yang selalu berada di garis depan dalam memperluas akses pendidikan. Dengan sistem pembelajaran jarak jauh yang fleksibel, UT menjembatani kesenjangan kesempatan belajar antara kota besar dan daerah pelosok. Kehadiran Salut di Asmat menjadi bukti nyata bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan berkualitas, di manapun mereka berada.
Peresmian ini bukan hanya menandai dibukanya sebuah kantor layanan baru, tetapi juga menghadirkan optimisme baru bagi masyarakat Asmat. Sinergi antara pemerintah daerah dan Universitas Terbuka memberi harapan bahwa anak-anak muda Asmat akan tumbuh menjadi generasi yang tangguh, berdaya saing, dan mampu membawa perubahan positif bagi tanah kelahirannya—sebuah langkah nyata menuju masa depan yang berkelanjutan.



